Serpihan Masa Lalu

Pandang ke titik terjauh dari mata,

Ada dia…

Aroma sejak mata terbuka di pagi hari,

Ada dia..

Gelap saat mata terlelap dalam mimpi,

Ada dia…

Tentang bibir kecil bicara,

Ada dia..

Terdiam terdengar ditelinga,

Ada dia…

Langkah kaki kebelakang atau kedepan,

Ada dia…

Degup kencang dalam relung hati,

Ada dia..

Tetes-tetes dipipi yang jatuh kebibir,

Ada dia..

Didiriku…

Sajak

saya hanya ingin menulis sajak dari tinta air matamu
saya hanya ingin menulis sajak dari frekuensi rindu
yang bedebam tak henti mendera jantung
ya, sebuah sajak lara yang saya pahat pada sujud sunyimu
pada cinta sakral yang kau ingkari

izinkan saya menanam mawar di taman mimpi
di mana setiap jengkal kelopak yang terbuka adalah matahari
dimana setiap putik sari yang menjuntai adalah surgawi..

Andaikan Aku

Andaikan aku

Seperti pelangi

Yang bergelantungan

Dilangit

Andaikan aku

Seperti angin

Yang melintasi

Permukaan air

Atau

Seperti burung pengelana

Yang terbang dimusim panas

Dan musim dingin

Suatu hari nanti

Aku akan menyebrangi

Sungai hatimu

Untuk menemuimu…

Pemimpi

Aku hanya seorang pemimpi

Yang menginginkan pertemuan tanpa perpisahan

Putih tanpa hitam

Cinta tanpa derita

Dan…

Kamu tanpa dirinya…