Puisi: Pantaskah

Tidak cuma tawa kan yang pernah terlewati bersama?
Menangis, terluka juga bersama
Saat hati rapuh, kau selalu ada untuk menopang jiwa
Bila air mata mengalir, bahumu selalu siap disandari
Selalu ada segudang semangat yang kau bagi bila asa mulai menjauh
Pantaskan?!
Kalau kemudian ada segudang ketidakrelaan
Melepas semua direnggut waktu???

Puisi: Matahari

Aku merasa seperti
Setangkai bunga matahari
Yang selalu saja
Mengarahkan pandanganku
Ke arahmu
Matahariku,
Entah sampai kapan,
Karena Tuhan yang maha pemurah
Telah mentakdirkanku
Hanya ‘tuk memandangmu
Bukan mendampingi
Tapi aku berterima kasih padaNya,
Pada Tuhanku
Karena telah mentakdirkan
Sinar matahari untukku.

Puisi: Keindahan Yang Menenangkan

Kau tahu keindahan apa
Yang dapat menenangkan risauku?


Bulan yang menampakkan dirinya
Dengan sempurna, ketika mendung terkurung


Senyum dari jiwa lain yang adalah kekasihku
Yang didalamnya terbawa semua kebaikan


Keindahan pancaran dari matamu, temanku
Yang sedang ceria dalam penglihatan


Dan belaian lembut ibuku dari kasihnya
Melalui tangannya yang lebih suci dari langit


Kau tahu keindahan siapa yang dapat menenangkan risauku?
Pilirkanlah sendiri!

Puisi: Patah hati

Lihatlah keluar, melalui jendelamu
Lalu tataplah langit,


Ya!
Malam ini cerah,
Dan banyak bintang berpesta
Tapi sayang, bulan sedang mati,


Sama denganku
Yang mati awal musim ini!


by: Lestari Priyandini

Puisi: Bukalah Sekali Lagi

Bukalah sekali lagi
Lembaran lama yang kau selipkan
Di antara tebal buku-bukumu
Hingga kau tak sempat membacanya
Yang diatasnya pernah tercetak namaku
Dan telah kau hapus dengan sekedarnya
Lalu ingatlah!
Dan jadikan aku penghuni abadi ingatanmu
Aku tahu, wahai jiwa yang menyebutku teman
Yang karenanya aku menjadi bimbang
Bukankah kau lebih senang mengenang dia,
Cintamu,
Yang sengaja kau sebut dalam setiap ucapmu
Dan kau cetak dalam coretmu
Yang laksana matahari diwaktu pagi
Dan seperti bintang di malam hari
Apakah kau tak tahu?
Kalau matahari tak akan bersinar
Ketika tak ada pagi yang menjemputnya
Kalau bintang tak akan terlihat damai
Ketika tak ada lagi tubuh yang mengharapnya dengan takjub.

Puisi: Bukan Untukku

Senyummu,
Mengingatkan aku pada suatu masa
20 tahun yang lalu
Senyum seorang bayi perempuan
Yang tiada dosa
Dan begitu polosnya
Matamu,
Mengingatkan aku pada suatu kejadian
Dialam mimpiku
Mata seorang ksatria dengan baju zirah
Dan kuda putihnya
Tanganmu,
Mengingatkan aku pada seseorang disana
Tangan seorang ibu
Yang membelai lembut putrinya
Namun sayang, semua bukan untukku
Semua hanya untuk kekasihmu.


by Lestari Priyandini

Puisi: SEBENTAR SAJA

Menengoklah kebelakang,
Ke sebuah tempat yang disebut
…..MASA LALU……
Mungkin ada bagian-bagian yang ingin
Terlupakan
Bahkan, kalau bisa dilupakan dan
Tak pernah terjadi
Atau bahkan sebaliknya………,
Ada cerita indah yang ingin
Terulang
DAN
Terengkuh selalu dalam hati
SEBENTAR SAJA
Kemudian cepatlah berpaling ke
……….MASA KINI………
Bukan untuk yang lalu
Jadikan yang dulu
Ladang koreksi
Untuk MASA KINI
Sebagai awal MASA DEPAN




Praya, 30 agustus 2007
by Lestari Priyandini

Cintaku

Semua yang kuinginkan ada padamu
Cinta, tawa dan hatimu
Aku mau memiliki semuanya
Dan aku bisa rasakan semangatku
Hidup dalam jiwamu
Menjadi keajaiban
Dari air mataku

Bila Masih Punya Harapan

Bila aku masih punya harapan
Aku berharap suatu hari nanti
Aku bangun setiap pagi
Dengan suara nafasmu ditelingaku
Sentuhanmu dikulitku
Hangat bibirmu dipipiku
Dan detak jantungmu di dadaku

Bersamamu

Bersamamu, kuharap akan selamanya
demi cinta kita yang tak pernah berakhir


Bersamamu, sedikitpun aku tak ragu
Dan ketakutanku sirna bersama angin


Bersamamu, kutau aku akan selalu
Menjadi diriku yang mencintaimu

Saling Mengerti

Dapatkah kita membuka selubung gelap
Yang telah menutupi kita selama ini
Agar kita dapat saling melihat isi hati

mungkin bisa lebih baik dari yang kita harapkan
dan akan membuat kita lebih saling mencintai
Bila kita sama-sama mengerti

Sahabat Adalah Cahaya

Sahabat adalah cahaya
Yang terangnya dapat menyembuhkan
Hati yang terluka


Sahabat adalah kasih sayang
yang menghangatkan hati
dan mendamaikan dunia

Teman Terbaik

Ketika kutulis kartu ini
Aku mulai berpikir
Betapa bahagianya memiliki teman sebaik dirimu
Yang selalu ada dimasa masa suramku
Dan ikut tertawa di hari bahagiaku
Dan aku kembali berpikir
Apakah aku melakukan hal yang sama untukmu?
Hari ini aku berjanji
Akan selalu ada juga untukmu
Dimasa masa surammu dan di hari bahagiamu
Karena kamu teman terbaikku...

Tak Selalu

Tak selalu kita bersama
Tetapi ketika kita bicara
Aku merasa jarak itu tak ada
Tak selalu kita bahagia
Tetapi ketika aku merana
Untukku kau selalu ada

Test

Puisi Cinta, Puisi Romantis, Puisi Patah hati, Puisi Persahabatan dan lain lain, semua puisi yang ada disini boleh digunakan untuk kepentingan pribadi. Boleh juga dipasang di blogmu tapi jangan lupa mencantumkan link back ke blog ini: www.101puisi.blogspot.com

All poems and poetry about love, romance, friendship poems, love quotes etc, you can use this poems for free for non commercial use and you can also put the poems in your blog or web and linkback to us.